Ngentot Dengan Kakak Istriku Yang Maniak Seks 3




Kami terdiam sekejap, selanjutnya "Saya haus sekali sayang, saya minum dahulu yaa..bisa ?" pintanya merusak kesunyian masih berangkulan erat sekalian kubelai-belai punggungnya dengan tangan kiriku serta cukup kuremas-remas pantatnya dengan tangan kananku, "Bisa, tetapi jangan semakin lama ya, saya belum apa-apa nih.." ujarku jahil sekalian tersenyum. Sekalian mencubit pinggangku Ima melepas pelukannya, melepas penisku yang bersarang di liang vaginanya "Plop.." sekalian pejamkan matanya nikmati sensasi perubahan penisku serta didinding-dinding vaginanya yang memisah untuk selanjutnya berdiri serta berjalan keluar kamar ambil sirup orange dimeja samping sofa. Selanjutnya Ima berjalan kembali lagi masuk kamar sekalian minum serta menawarkannya padaku. Saya meneguknya sedikit sekalian memantau Ima berjalan ke arah kamar mandi dalam kamarnya yang besar. Indah sekali panorama badannya dari belakang, putih mulus serta tanpa ada cacat. Ima masuk kekamar mandi, sesaat kuikuti ia, kulihat Ima sedang membersihkan badan indahnya yang berkeringat dengan handuk "Mengapa ? Sudah tidak sabar ya ?" tanyanya sekalian melirikku serta tersenyum merayu.
Tanpa ada basa-basi kuhampiri Ima, kupeluk dari belakang serta kuciumi tengkuknya, pundaknya serta lehernya. Sesaat ke-2 tanganku bergerilya membelai kulit badannya yang halus. "Aahh..beneran tidak sabar..hihihi.." katanya "Memang..setelah upacaranya banyak sangat.". Sekalian masih membelakanginya, tangan kananku mulai ke arah kebuah dada kanan serta kirinya, dengan tempat tangan kananku yang melingkar di dadanya dua bukit bundar yang indah kepunyaannya kugapai, sesaat tangan kiriku mulai ke arah vaginanya. "Hemhh..sshh..aahh..enghh.." desahannya mulai terdengar lagi sesudah jemari tengah tangan kiriku bermain di klitorisnya, kadang-kadang kumasukkan serta kukeluarkan jemari tengahku di dalam liang vaginanya yang mulai basah! serta lembab dan tidak tertinggal tangan kananku meremas-remas buah dada kanan serta kirinya. Ke-2 kakinya cukup diregangkan hingga mempermudah jari tangan kiriku bergerak bebas meng-eksplorasi vaginanya serta bibir dan lidahku tidak stop mencium menjilat semua tengkuk, leher serta pundaknya kiri serta kanan, sesaat tangan kanannya meraih serta membelai-belai rambutku dan tangan kirinya membelai-belai tangan kiriku. "Ahh.. adhhii.. sshh.. mmhh..enak sayang..enghh..enaakhh..", kurasakan vagina mulai berdenyut-denyut, lalu cukup kudorong punggungnya kedepan, ke-2 tangannya menginjak washtaffel dimukanya, selanjutnya pinggulnya cukup kutarik kebelakang dan pinggangnya cukup kutekan sedikit kebawah. Kemudian kudorong penisku membelah ke-2 vaginanya dari belakang "Srreepp.." saya tidak ingin tanggung-tanggung kesempatan ini, kujebloskan semua tangkai penisku di dalam liang vaginanya "Oouhh.. aahh.. adhhii.. oohh.." teriaknya berulang-kali bersamaan dengan hunjaman-hunjaman penisku, tangan kiriku menerkam pinggang kirinya sedang tangan kananku meremas-remas buah dada kanannya yang sangat keras serta kenyal "Aahh.. adhii.. aahh.. harder.. aahh.. harder honey..aahh.." pintanya hingga pergerakan maju mundurku semakin brutal "Pook.. pook.. pook.." bunyi bentrokan badanku dibokongnya. Beberapa lama! selanjutnya liang vaginanya mulai mengempot-empot serta mengisap-hisap kembali lagi serta saya tidak dapat meredam rintihan-rintihan bertepatan dengan rintihannya "Ima.. aahh.. enak shay.. hemnghh.." "Aahh.. akhuu.. aahh.. sham.. phai.. aahh..", "Tahan.. dahulu.. sha.. yang..hhuuh.." ujarku sekalian terus menusuk-hunjamkam penisku brutal sebab saya memulai merasai hal sama, "Aahh.. akhuu.. tidak.. kuat.. aahh.. AAHH.." "Seerrt..seerrt..seerrt.." kembali lagi Ima capai klimaks serta menyemburkan cairan kental badannya, berulang-kali, saya tidak perduli serta masih ku genjot maju mundur penisku ke vaginanya yang sangat becek.

Kurasakan penisku seperti disedot-sedot serta dipuntir-puntir di vaginanya yang telah bereaksi pada orgasmenya. Pada akhirnya mengalirlah lava panas dari dalam badanku melalui tangkai penisku selanjutnya ke ujungnya lalu memuncratkan sperma hangatku ke vaginanya yang hangat "Aahh…" kami mendesah lega sesudah sejak dari barusan! berlomba capai kesenangan yang sangat benar-benar. Badan Ima mengigil nikmati sensasi yang barusan dilaluinya untuk selanjutnya kembali lagi melembek walau vaginanya masih mengempot serta mengisap-hisap, saya diam serta kubiarkan Ima nikmati sensasi kesenangan klimaksnya. "Ahh.. punyamu enak ya Ima.. dapat ngempot-ngempot gini.."ujarku beri pujian, "Enak mana sama punyai adikku ?" tanyanya sekalian menghadapkan mengarah mukaku dibelakangnya serta tersenyum "Punyamu..hisapannya semakin hebat..mmhh.." kucium mesra bibirnya serta Ima pejamkan matanya. Selanjutnya kucabut penisku "Ploop.." "Aahh.." Ima cukup menjerit, serta cepat kugandeng tangannya keluar dari kamar mandi serta kembali lagi ketempat tidur. Sesudah Ima merebahkan dianya terlentang dalam tempat tidur, saya ada diatasnya sekalian kuciumi serta kulumat bibir mungilnya "Mmhh..mmhh.." tangan kanannya meremas-remas penisku yang masih tetap saja gagah sesudah 2 jam berperang "Kamu hebat Di, sudah 2 jam masih keras saja.. serta kamu benar-benar buat saya senang." puji Ima, "Satu kali lagi yaa, ini gong nya, saya buat kamu senang serta tidak akan ngelupain saya selama-lamanya, oke ?!" balasku, sekalian mengatakan saya mulai menggeser badanku serta mengangkanginya, selanjutnya tanganku membimbing penisku masuk liang vaginanya ke arah pertarungan paling akhir di hari itu. "Sleepp.." "Auuwhh.." Ima cukup menjerit. Perlahan-lahan tetapi mantap kudorong penisku, sekalian terus kutatap muka manis iparku ini, Ima merem melek, mengerutkan dahinya, serta menggigit bibir bawahnya dengan nafas mengincar meredam kesenangan yang sangat benar-benar didinding-dinding vaginanya yang becek "Hehhnghh.. engghh.. aahh.." gerangnya.

Saya mulai memaju mundurkan pergerakan pinggulku, perlahan lama-lama semakin cepat, semakin cepat, serta semakin cepat, sesaat Ima yang ada dibawahku mulai melingkarkan ke-2 kaki indahnya kepinggangku serta ke-2 tangannya menggenggam ke-2 tanganku yang sedang menyokong badanku, Ima mengerang-erang, mendesah-desah serta melenguh-lenguh "Aahh…. oohh.. sshh.. teruss.. honey.. oohh..", sesaat akupun terikut situasi dengusan nafas kami berdua yang mengincar dengan menyertainya mendesah, mengeluh, serta melenguh dengannya "Enghh.. Imaa.. oohh.. ennakh.. sayang..?" tanyaku "He-eh.. enghh.. aahh.. enghh.. enakhh.. banghethh.. dhii… aahh.." lenguhannya terkadang meninggi dibarengi jeritan-jeritan kecil dari bibir mungilnya "Oohh.. adhii.. oohh.. enghh.." badannya mulai bergelinjangan serta berkelojotan, matanya mulai dipejamkan, jepitan kaki-kakinya mulai mengetat dipinggangku, kami terus meningkatkan irama persetubuhan kami, saya yang bergerak naik turun memompa serta merojok-rojok tangkai penisku di dalam liang vaginanya disertai pergerakan memutar-mutar pinggul Ima yang memunculkan sensasi memilin-milin di tangkai penisku, sangat nikmat.

Kulepas pelukanku untuk selanjutnya saya mengubah posisiku yang semula menidurinya ke sikap duduk, kuangkat ke-2 kaki Ima yang indah dengan ke-2 tanganku serta kubuka lebar-lebar untuk kembali lagi kupompa tangkai penisku di dalam liang vaginanya yang semakin basah serta semakin mengisap-hisap "Enghh.. Adhii.. oohh.. shaa.. yang.. aahh.." ke-2 tangan Ima meremas erat bantal di bawah kepalanya yang menengadah keatas dibarengi rintihan, pekikan, desahan serta lenguhan dari bibir mungilnya yang tidak stop. Kepalanya terangguk-angguk serta tubuhnya terguncang-guncang menyeimbangi pergerakan badanku yang semakin brutal. Selanjutnya saya mengganti tempat ke-2 kaki Ima untuk bertumpu dipundakku, sesaat cukup kudorong badanku kedepan, ke-2 tanganku langsung bergerak kekedua buah dadanya untuk meremas-remas yang bundar membusung serta memuntir-puntir puting susunya kenyal serta mengeras tanpa ada kuhentikan penetratif penisku di dalam liang vaginanya yang hangat serta basah. Ima tidak stop mendesah serta mendesah sekalian dahinya mengernyit meredam klimaksnya supaya kami semakin lama nikmati permainan yang lama-lama makin nikmat serta bawa kami melayang-layang jauh. "Oohh.. Ahh.. Dhii.. enghh.. ehn.. nnakhh.." desahan serta rintihan Ima nikmati gesekan-gesekan tangkai penis serta rojokan-rojokan kepala penisku memiliki irama merangsangku untuk semakin meningkatkan pompaanku, nafas kami sama-sama mengincar.

Sesudah mulai kurasakan ada tekanan dari dalam badanku untuk ke arah penisku, saya mengubah tempat lagi untuk ke-2 tanganku bersangga pada siku-siku tanganku serta membelai-belai rambutnya yang telah basah oleh kucuran keringat dari kulit kepalanya. Sekalian saya rapatkan badanku di atas badan Ima, ke-2 kaki Ima mulai menjepit pinggangku lagi untuk mempermudah kami lakukan very deep penetration, rintihan serta desahan nafasnya yang mengincar masih terdengar walau kami sekalian berciuman Mmnghh.. mmhh.. oohh.. ahh.. Dhii.. mmhh.. enghh.. aahh.." "Oohh.. Imaa.. enghh.. khalau.. ingin sampai.. oohh.. bhilang.. ya.. sha.. yang..enghh..aahh.." ujarku meracau "Iyaa.. honey..oohh..aahh.." badan kami berdua semakin berkeringat, serta rambut kami lebih berantakan, kadang-kadang kami sama-sama melumat bibir dengan permainan lidah yang panas dibarengi pergerakan maju mundur pinggulku yang disertai pergerakan memutar, kekanan serta kekiri pinggul Ima. "Oohh.. dhii.. oohh.. uu.. dhahh.. belomm.. engghh.. akhu.. udahh.. tidak khuat..niihh,," erangan-erangan kesenangan Ima dibarengi badannya yang semakin menggelinjang hebat serta liang vaginanya yang mulai mengempot-empot serta mengisap-hisap hampir capai klimaksnya "Dhikit.. laghi.. sayang.. oohh.." sambutku sebab penisku juga mulai berdenyut-denyut "Aahh.. aa.. dhii.. noww..oohh.. enghh..aahh" jeritnya "Yeeaa.. aahh.." jeritanku menemani jeritan Ima, pada akhirnya kami capai klimaks bertepatan, "Srreett.. crreett.. srreett.. crreett.." kami dengan cara bertepatan serta berganti-gantian memuntahkan cairan kesenangan berulang-kali sekalian mengerang-erang serta mendesah desah, kami berangkulan benar-benar erat, saya mendesak pinggulku serta menanamkan penisku sedalam-dalamnya ke liang vag! ina Ima, sesaat Ima membelit pinggangku dengan ke-2 kaki indahnya serta memelukku erat sekali seolah tidak ingin dilepaskan lagi sekalian kuciumi lehernya serta bibir kami sama-sama berciuman.

Nikmat yang kami reguk sangat hebat serta benar-benar susah dilukiskan dengan beberapa kata. Sesaat kami masih sama-sama berangkulan erat, vagina Ima masih mengempot-empot serta mengisap-hisap habis cairan spermaku seolah menelannya sampai habis, serta penisku masih berdenyut-denyut didalamnya,dan dengan cara perlahan-lahan badan kami melembek sama-sama meregang, serta akupun jatuh tergulir selain kanannya.

Sekejap rebah diam diri berdekatan, Ima selanjutnya merebahkan kepalanya dipundak kiriku sekalian terengah-engah kecapekan serta coba mengendalikan nafasnya sesudah nikmati permainan surga dunia kami. Kulit badannya yang putih serta halus berkeringat bersinggungan dengan kulitku yang berkeringat, Ima memelukku mesra, serta tangan kiriku membelai rambut serta pundaknya. "Adi.. kamu hebat sekali, gue sampai senang sekali sore hari ini, klimaks yang gue rasakan seringkali tidak pernah gue alamin awalnya, hemmhh.." Ima mengatakan sekalian menghela nafas panjang "Ma kasih ya sayang.. thank you sekali.." katanya lagi sekalian kami berciuman mesra sekali seolah tidak ingin disudahi. Tidak berasa kami telah mereguk kesenangan berdua lebih dari pada 4 jam lamanya serta hari telah mendekati sore. Sesudah senang berciuman serta bermesraan, kami berdua ke arah kamar mandi untuk membersihkan keringat yang membasahi badan kami, kami sama-sama membersihkan serta membelai tidak lupa diselingi ciuman-ciuman kecil yang mesra. Sesudah usai kami kenakan pakaian serta ke arah lantai bawah ke ruangan tengah untuk melihat TV serta menanti istri serta mertuaku dan anaknya pulang dari pekerjaan semasing. Sekalian menanti kami masih sama-sama berciuman nikmati waktu yang masih ada, Ima berkata padaku "Adi..kalau gue telepon, kamu ingin dateng untuk temenin gue ya sayang.." "Tentu !" jawabku, lalu kami kembali lagi berciuman. Semenjak insiden itu, setiap kali Anto (suaminya) tidak di Jakarta, minimal satu minggu 2 kali saya tentu tiba kerumah Ima iparku itu untuk mereguk kesenangan berdua sampai tengah malam dengan fakta pada istriku lembur atau ada rapat dikantor, serta satu bulan sekali saya tentu habiskan weekendku merengkuh kesenangan langit ke-7 berdua Ima.

Demikian mengenai CeritaSeksBokepTerbaru - Ngentot Dengan Kakak Istriku Yang Maniak Sex

Popular posts from this blog

Ngentot Dengan Kakak Istriku Yang Maniak Seks 2

Dalam Diam Kami Bercinta 1